
TEMPO.CO, Bangkalan -Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, kehabisan masker untuk dibagikan kepada masyarakat agar terhindar dari dampak buruk abu Gunung Kelud yang meletus Kamis malam, 13 Februari 2014. "Habis, karena sudah kami bagikan kepada masyarakat," kata Kepala Seksi Obat dan Zat Berbahaya, Dinkes Bangkalan, Rizkiya Nunik Wahyuni, Jumat 14 Februari 2014.
Sejak Jumat pagi, kata dia, seluruh tim dari Dinkes Bangkalan terjun ke jalan untuk membagikan masker kepada pengguna jalan. Di antaranya di depan Rumah Sakit Syamrabu, Jalan Raya Junok dan alun-alun kota Bangkalan.
Menurut Rizkiya, 32 puskesmas yang tersebar di 18 kecamatan juga telah membagikan masker kepada masyarakat. Tidak sampai sehari, sebanyak 5000 masker telah dibagikan kepada masyarakat. "Kami sudah memesan masker ke Surabaya."
Bagi masyarakat yang tidak kebagian masker terutama yang tinggal di pedesaan, Rizkiya meminta agar tetap menggunakan penutup hidung dengan menggunakan kain. Jika debu vulkanik dibiarkan masuk lewat hidung, debu akan menumpuk di paru-paru, sehingga dapat menyebabkan sesak nafas, batuk dan menyebabkan sakit mata. "Debu vulkanik sangat halus, sulit disaring bulu hidung dan mata."
Meski abu Kelud masih turun, aktifitas warga di Bangkalan berjalan biasa seperti biasa. Pertokoan masih buka seperti biasa. "Tapi pengunjung toko jadi sepi, mungkin warga banyak beraktifitas di rumah," kata Yuli, pegawai toko sepatu di sekitar alun-alun Kota Bangkalan.
sumber: http://www.tempo.co/read/news/2014/02/14/206554249/Dinas-Kesehatan-Bangkalan-Kehabisan-Masker
0 comments:
Post a Comment